PERBEDAAN PSIKOPAT DENGAN SKIZOFRENIA:
Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Psikopat tak sama dengan skizofrenia karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut "orang gila tanpa gangguan mental". Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopat. Beberapa seorang ahli memprediksi tiga dari 10 laki-laki di Amerika Serikat dan satu dari 30 laki-laki di Inggris adalah psikopat. Prediksi ini didasarkan pada penelitiannya, yang sebagian besar respondennya adalah laki-laki.
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut "orang gila tanpa gangguan mental". Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan
Ciri-ciri psikopat
· Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
· Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
· Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
· Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
· Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
· Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
· Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
· Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
· Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar -- bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".
· Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Skizofrenia adalah gangguan psikotik kronis yang ditandai oleh episode akut yang mencakup kondisi terputus dengan realitas, yang ditampilkan dalam cirri-ciri seperti waham , halusinasi, pikiran tidak logis, pembicaraan yang tidak koheren, dan perilaku yang aneh. Deficit residual dalam area kognitif, emosional, dan sosial dari fungsi-fungsi yang ada sebelum episode akut.
Menurut Bleuler skizofrenia dapat dikenali melalui empat cirri atau simtomprimer yang saat ini kita menyebutnya dengn empat A (four A’s)
a. Asosiasi (Association ) –hubungan antara pikiran-pikiran- menjadi terganggu. Sekarang kita menyebut jenis gangguan seperti ini sebagai “gangguan pikiran” atau asosiasi longgar. Assosiasi longgar berarti ide saling terangakai dengan sedikit atau tanpa hubungan antara hal tersebut dan tampaknya pembicara tidak menyadari ketiadaan hubungan tersebut. Pembicaraan tersebut bagi orang lain tempak seperti melantur atau membingungkan
b. Afek. Afek (affect), atau respon eosional, menjadi datar atau tidak sesuai. Individu mungkin menunjukkan hilangnya respon terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan, tau tertawa terbahak-bahak setelah mendengar anggota keluarga tau teman yang meninggal dunia.
c. Ambivalensi (ambivalence). Orang yang menderita skizofren memiliki perasaan ambivalensi atau konflik terhadap orang lain, misalnya mencintai dan membenci mereka pada saat yang sama
d. Autisme (autism) adalah istilah adlah peristiwa yang menjelaskan penarikan diri ke dunia fantasi pribadi yang tidak terikat oleh prinsip-prinsip logika.
Sub Tipe Utama Skizofrenia
a. Tipe tidak terorganisasi
- Kebingungan dan perilaku yang aneh, pembicaraan tidak koheren, halusinasi yang nyata, afek datar atau tidak sesuai, dan waham yang tidak terorganisasi
b. Tipe katatonik
· Gangguan yang nyata dalak aktivitas motorik di mana perilaku mungkin melambat menjadi stupor namun tiba-tiba berubah menjadi keadaan yang sangat teragitasi
· Mereka mampu mempertahankan posisi yang tidak biasa selama berjam-jam misalnya berdiri mematung meskipun tungkai mereka menjadi bengkak.
c. Tipe paranoid
· Waham (biasnya bertema kebesaran, persenusi, atau kecemburuan) dan seringkali halusinasi auditoris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar